PROFIL KABUPATEN PURBALINGGA

Pemerintah Kabupaten Purbalingga adalah satu diantara kabupaten-kabupaten yang ada di Propinsi Jawa Tengah sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten di Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Purbalingga Purbalingga memiliki luas 77.764 ha dan terbagi menjadi 18 kecamatan dan 239 desa/kelurahan. Dalam melaksanakan fungsi dan wewenangnya, telah dibentuk 3 Badan, 10 Dinas, 3 Kantor, dan 10 Bagian dalam Sekretariat Daerah.

Dalam mengantisipasi era otonomi dan globalisasi, dan dalam upaya menciptakan Pemerintahan yang Baik, Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan masyarakat sedang berupaya untuk dapat melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dalam rangka menciptakan berbagai pelayanan publik dan untuk menggunakan setiap potensi yang ada secara efisien khususnya guna mencapai visi Purbalingga mandiri dan berdaya saing guna menciptakan masyarakat sejahtera dan berakhlak mulia.

Pada prinsipnya, otonomi merupakan kesempatan bagi pemerintah daerah untuk memberdayakan kemampuannya dalam memformulasikan kebijakan, membuat keputusan, dan bertindak lebih tepat dan lebih cepat sesuai dengan kebutuhan daerah. Itu berarti bahwa dengan otonomi pemerintah daerah akan mampu memberikan pelayanan secara lebih baik, memecahkan masalah lebih cepat, dan pada akhirnya hal tersebut akan mendukung pencapaian kesejahteraan rakyat.

Pemerintah Daerah perlu melaksanakan beberapa upaya untuk menggunakan setiap potensi yang dimiliki baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, dan siap untuk berkompetisi dalam kompetisi yang sehat dalam skala regional dan nasional. Oleh karena itu, pemerintah daerah dituntut untuk mampu mengidentifikasi potensi-potensinya dan mendayagunakannya secara optimal dengan tetap memberikan perhatian pada kelestarian lingkungan. Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengundang para investor untuk menjalankan bisnisnya di Purbalingga. Telah diambil kebijakan Pro Dunia Usaha dalam arti menyediakan iklim yang kondusif untuk aktivitas bisnis, khususnya dengan deregulasi perijinan. Sejak tahun 2003, urusan perijinan dan investasi ditangani oleh KPPI sehingga pelayanan perijinan dan investasi akan lebih efisien dan mengeliminasi ekonomi biaya tinggi. Disamping itu, pemerintah daerah telah menyediakan infrasruktur yang mampu mendukung pengembangan produksi dan distribusi, khususnya kelancaran distribusi barang. Lebih lanjut, pemerintah daerah juga membuka informasi dan akses modal melalui lembaga keuangan baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.

Purbalingga adalah salah satu Kabupaten dalam Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sebelah Barat Daya Ibukota Propinsi dengan wilayah 77.764 hektar yang berada 109o11’ – 109o35’  Bujur Timur dan 7o10’ – 7o29’ Lintang Selatan, terbentang pada altitude ± 40 – 1.500 meter diatas permukaan laut dengan dua musim yaitu musim Hujan antara April – September dan musim Kemarau antara Oktober – Maret. Secara umum Purbalingga termasuk dalam iklim tropis dengan rata-rata curah hujan 3,739 mm – 4,789 mm per tahun. Jumlah curah hujan tertinggi berada di Kecamatan Karangmoncol, sedangkan curah hujan terendah di Kecamatan Kejobong. Suhu udara di wilayah Kabupaten Purbalingga antara  23.20o C – 32.88o C dengan rata-rata 24.49o C.

Jarak antar Purbalingga dengan Kota Semarang (Ibukota Provinsi Jawa Tengah) berkisar 190 km. Untuk sampai Purbalingga dari Semarang perlu waktu tempuh sekitar 4 jam dengan kendaraan darat. Sementara itu jarak dari Purbalingga ke Jakarta adalah 400 km dan dapat ditempuh dalam waktu 8 jam dengan mobil pribadi/angkutan umum dan 6 jam dengan kereta api. Sampai saat ini, transportasi darat merupakan media utama mencapai Purbalingga. Dalam 2 atau 3 tahun mendatang akan ada Bandara di Purbalingga sehingga dapat mengurangi waktu tempuh yakni dari Semarang hanya 45 menit dan dari Jakarta 1 jam.

Batas-batas Kabupaten Purbalingga adalah Kabupaten Pemalang di bagian Utara, Kabupaten Banjarnegara di Timur, Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas di Selatan, dan Kabupeten Banyumas di bagian Barat. Jumlah penduduk Kabupaten Purbalingga pada tahun 2003 adalah 860.067 jiwa terdiri dari penduduk pria sebanyak 426.752 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 433.303 jiwa, dengan kepadatan sebesar 1.278 jiwa per km2.  Populasi penduduk di Kabupaten Purbalingga cukup terdistribusi antar wilayah kecamatan. Jumlah penduduk terbanyak adalah di Kecamatan Mrebet yaitu 66.407 orang, sedangkan yang terendah adalah di Kecamatan Karangjambu yaitu 22.785 orang. Jumlah angkatan kerja di Purbalingga adalah sebesar 404.477 jiwa yang dapat terinci dalam 3 klasifikasi yaitu telah bekerja sebanyak 389.681, mencari kerja sebanyak:  13,731, dan mempersiapkan pekerjaan baru sebanyak: 1,425.

Untuk memahami Purbalingga secara lebih dekat maka perlu mengetahui sepintas mengenai sejarah Purbalingga.  Satu nama yang terkenal dalam sejarah Purbalingga adalah Kyai Arsantaka yang ditengarai telah menurunkan beberapa Bupati di Purbalingga. Dia yang mudanya bernama Kyai Arsakusuma adalah anak Bupati Onje II. Beberapa cerita telah menyebut kepahlawanannya seperti dalam Perang Jenar sebagai bagian dari Perang Mangkubumi, yakni perang antara Pangeran Mangkubumi dengan saudaranya, Paku Buwono II. Dalam perang tersebut, Kyai Arsantaka membantu Paku Buwono II. Mengingat  sumbangsihnya kepada Kadipaten Banyumas maka Adipati Banyumas menjadikan anak Kyai Arsantaka yang bernama Kyai Arsayuda sebagai menantunya. Selanjutnya Adipati Banyumas mengangkat Kyai Arsayuda sebagai Tumenggung di Karanglewas (sekarang adalah sebuah desa di Kecamatan Kutasari) dan bergelar Tumenggung Dipayuda II. Selanjutnya, pemerintahan pindah ke Purbalingga dengan diikuti pembangunan Pendopo dan Alun-alun.

Nama Purbalingga dapat ditemukan di Sejarah Onje, Sejarah  Purbalingga, Sejarah Banyumas, dan Sejarah Jambukarang. Dalam merekonstruksi sejarah Purbalingga, disamping menyimak pada buku-buku sejarah tersebut, juga harus menyimak arsip peninggalan Hindia Belanda yang tersimpan di koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia. Berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipercaya tersebut, dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 1996 telah ditetapkan bahwa hari jadi Kabupaten Purbalingga adalah tanggal 18 Desember 1830.

Dengan perpaduan antara dataran rendah dan dataran tinggi, Purbalingga mempunyai alam yang indah dengan tanah yang subur untuk berbagai macam tanaman dan pengembangan agroindustri dan agrobisnis, disamping industri kerajinan yang telah menembus pasar global seperti wig, bulu mata imitasi, kosmetik, keramik, furniture, dan berbagai kerajinan kayu, bamboo, dan tempurung kelapa.

Pada saat ini tidak ada wilayah terpencil di Kabupaten Purbalingga. Dengan panjang jalan 749 km, 531 km diantaranya adalah jalan aspal, menjadikan setiap desa mudah dicapai dengan kendaraan. Itu memungkinkan untuk mempercepat mobilitas orang maupun distribusi barang. Dalam hal persediaan air, menurut foto satelit, Purbalingga memiliki 130 mata air dengan debit 2.923 liter/detik dan sampai saat ini baru didayagunakan sebanyak 426 liter/detik. Melihat potensi air tersebut, masih banyak persediaan air yang bisa dimanfaatkan untuk irigasi, perikanan, dan air minum.

Mayoritas penduduk Kabupaten Purbalingga bekerja di bidang pertanian. Lebih dari separuh wilayah adalah tanah pertanian yang digunakan untuk pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan hutan termasuk hutan rakyat. Dengan variasi iklim pada dataran tinggi dan dataran rendah menjadikan di wilayah Purbalingga dapat dikembangakan beberapa komoditi pertanian. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Purbalingga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan terus mengembangkan intensifikasi khusus untuk komoditi tertentu yang meiliki prospek yang bagus dan mencoba untuk menarik investor baru untuk menjalankan agribisnis di Purbalingga. Beberapa komoditi diharapkan dapat berkembang dengan dukungan investor seperti kacang-kacangan dan sayuran. Potensi kacang-kacangan dan sayuran di Kabupaten Purbalingga terefleksikan dengan adanya bangunan pasar sayur yang cukup besar yang terkenal di Purbalingga dan wilayah kabupaten sekitar. Pasar tersebut menyuplai kacang-kacangan dan sayuran ke Purbalingga, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Banjarnegara.

Tinggalkan komentar